Jakarta, 13 November 2025 — Menjelang puncak acara Indonesia Game Experience (IGX) 2025 pada 20–23 November 2025 di Gajah Mada Plaza, Jakarta, Ketua Umum AGKDI, Hendri Andrigo Sutanto, kembali menegaskan bahwa IGX bukan sekadar festival hiburan, melainkan momentum strategis untuk memperkuat fondasi ekosistem game dan konten digital di Indonesia.
Visi AGKDI di Balik IGX 2025
Menurut Hendri, perhelatan IGX 2025 adalah panggung yang dirancang AGKDI untuk menyatukan berbagai elemen — mulai gamer, developer, akademisi, komunitas, pelaku UMKM, hingga pemerintah — untuk membangun masa depan digital yang inklusif dan berkelanjutan.
“IGX 2025 Jakarta bukan hanya sebuah festival, namun momen strategis untuk membangun masa depan industri game dan teknologi informasi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujar Hendri.
Ia menekankan bahwa melalui IGX, AGKDI ingin menegaskan bahwa game juga bagian dari inovasi budaya dan ekonomi kreatif, bukan cuma hiburan semata.


Rangkaian Acara dan Kolaborasi Besar
IGX 2025 Jakarta menjadi puncak dari rangkaian roadshow yang telah berlangsung di beberapa kota besar seperti Tangerang, Surabaya, Semarang, dan Bandung.
Beberapa elemen kunci dalam acara Jakarta:
Kompetisi e-sports: Lebih dari 1.500 gamer akan bertanding di berbagai judul populer seperti Mobile Legends, Free Fire, dan Counter-Strike. Total hadiah kompetisi ini mencapai Rp 50 juta.
Pameran Teknologi & Gaming Gear: Terdapat lebih dari 20 brand IT ternama yang hadir, seperti Samsung, Acer, dan Telkomsel, serta zona VR/AR dan Edu-Tech yang bisa dijajal pengunjung.
Budaya & UMKM: Ada bazar budaya yang menampilkan produk lokal, pertunjukan musik, tarian, dan panggung komunitas, termasuk lebih dari 50 penampilan Cosplay.
Sambutan Strategis: Selama IGX, akan ada konferensi dan forum dengan tokoh industri digital, termasuk perwakilan APTIKNAS dan APKOMINDO.
Pertunjukan Pembukaan: Acara dibuka secara resmi pada 20 November pukul 10.30 WIB di Atrium Utama Gajah Mada Plaza, dengan pertunjukan angklung dan tarian yang menggabungkan unsur tradisional dan digital.


Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor
Hendri menekankan bahwa kesuksesan IGX sangat bergantung pada kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan: asosiasi industri, komunitas lokal, UMKM, dan pemerintah.
Menurutnya, teknologi dan budaya tidak bisa dipisahkan: “Teknologi adalah alat, budaya adalah jiwa. Jika digabungkan, keduanya akan menjadi kekuatan bangsa yang tak terbendung.”
Ia juga menyebut bahwa IGX menjadi ajang untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional — bukan hanya untuk gamer, tetapi juga untuk wirausahawan UMKM dan kreator lokal.


Dampak Sosial dan Ekonomi
Bagi Hendri dan AGKDI, IGX 2025 adalah sarana strategis untuk:
- Mendorong pertumbuhan ekonomi digital: Melalui pameran produk teknologi dan mendorong brand lokal untuk berkembang.
- Membangun talenta muda: Kompetisi e-sports dan workshop teknologi membuka kesempatan bagi generasi muda untuk berkarier di industri game dan kreatif.
- Pelestarian budaya Nusantara: Pertunjukan tradisional dan kolaborasi budaya menegaskan bahwa game bisa menjadi “jembatan” antara tradisi dan modernitas.
- Penguatan komunitas kreatif: Melalui panggung komunitas dan bazar, kreator lokal dan cosplayer mendapatkan ruang berekspresi dan memperluas jaringan.


Ajakan dari AGKDI
Hendri mengundang semua pihak — mulai dari gamer, komunitas, pengembang game, institusi pendidikan, hingga pemerintah — untuk hadir di puncak IGX 2025:
“Mari bersama memperkuat fondasi ekonomi digital Indonesia melalui inovasi dan kolaborasi. Ayo jadi bagian dari revolusi digital Indonesia di Gajah Mada Plaza tanggal 20–23 November!”
AGKDI menyatakan komitmen penuh untuk terus mendukung pembangunan ekosistem game lokal, sekaligus menjaga agar inovasi digital berjalan berdampingan dengan pelestarian budaya dan pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.